Idea Usaha



Wirausaha modal SEJUTA ?

"If you haven't found it yet, keep looking. Don't settle. As with all matters of the heart, you'll know when you find it. And, like any great relationship, it just gets better and better as the years roll on"
-Steve Jobs -


Tema yang paling banyak disukai, diminati orang-orang mungkin adalah "wirausaha modal kecil" :) Ya bagaimana berwirausaha, memulai sebuah usaha bisa dimulai dengan modal kecil yang terjangkau. Atau bisa dijadikan usaha sambilan, misal sambil masih bekerja sebagai karyawan atau pegawai, atau bahkan sambil masih sekolah, kuliah, jadi ibu rumah tangga, dsb.

Beberapa usaha di internet menawarkan Anda memulai usaha dengan modal minimum. Dimulai satu juta saja juga bisa. Usaha apa itu? Jualan kaos! Kaos bertema bola, tekno, musik, dsb. Ya sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia, ada klub kelas kampung, sekolah, kota, nasional. Jersey paling banyak diminati tentu kaos klub sepakbola. Apalagi klub-klub Eropa, banyak fans/penggemarnya. Siapa tidak kenal klub Barcelona, Real Madrid, Manchester United, AC Milan, tim Spanyol, Jerman, Brazil?. Tahun ini berita-berita mengejutkan terjadi, pergeseran pemenang/juara liga di beberapa negara.

Salah satunya BisnisKaos.com. Cara usahanya sederhana : Anda silahkan menjadi Agen dgn pertama order minimal 10 potong (boleh beragam desain), setelahnya tdk ada order minimal. Margin yang ditawarkan bisa 40% kata empunya usaha. Atau coba sumber lain di KaosBola.com, dsb (hunting aja bro he3) untuk kulak kaos. Cari yang mutunya bagus, harga masuk di calon konsumen.

Nah kalau rumah/ruang tamu/warung/kios mu cukup strategis posisinya, pajang saja koleksi kaos yang sudah dibeli, sebagai display. Bikin banner usaha yg menarik orang-orang yang lewat. [contoh aja : Kaos juara Liga Champion Chelsea, mutu OK, harga maknyus! Sedia kaos klub lain :)]. Atau bikin brosur kecil (hvs dibagi 4, misal). Sebarkan di warnet, anak2 sekolah yang lewat, dsb. Pelajari aja tip2 promosi dan marketing yg kreatif inovatif :)

Mau coba ? Silahkan, monggo, come on! :) Goodluck


Mencari Ide Wirausaha Modal Kecil

Halo rekan-rekan, semoga tetap dalam semangat, tidak putus asa.
Di masa-masa agak kritis seperti sekarang begini memang kudu pintar-pintar cari peluang, potensi, atau membaca situasi. Banyak sarjana nganggur. Sudah keluar banyak biaya untuk kuliah dan sekolah, tetap nganggur. Mencari pekerjaan/peluang kerja juga susah, mau usaha modal tidak punya, atau punya modal jumlahnya kecil, ketrampilan juga minim. Ehm ehm ... tapi punya waktu luang buaanyak kan. Nah dikemanain tuh waktu ?! :) Kalau buat main-main gak karuan yaaa .. gak bakal ada pemasukan, gak ada penghasilan, ga ada pendapatan.
Nah, coba sekarang kita refreshing dikit "our potential brain" untuk mencari gagasan-gagasan atau ide segar menciptakan wirausaha. Untuk menggeluti wirausaha, secara teoritis sih memang ada beberapa hal yang kudu kita pikirkan seperti : objek usaha yang ingin diterjuni, potensi pasar, kebutuhan modal, ketrampilan atau operasional usaha, promosi ke publik, menjaga customer dll. Kalau modal kecil sekarang usaha apa yang bisa digeluti? Di artikel-artikel sebelumnya (posting lama) mungkin sudah pernah diuraikan kiat-kiat alternatif mengatasi kendala modal minim. Sekarang, kategorisasi modal minim itu berapa : 100-500 ribu, atau 1-5 juta, atau 1-15 juta. Bagi orang sekelas Probosutejo, modal usaha 100 juta mungkin masih terkategori usaha kecil2 an :)
Menurut saya yang mungkin kita perhatikan/gali jawaban : potensi skill kita apa? potensi pasar/market di sekitar lingkungan kita apa? Bagaimana tingkat persaingan/kompetisi usaha yang hendak kita geluti, banyak kompetitor? Untuk membidik objek usaha, survey yang agak representatif musti kita coba berani lakukan. Misal, sekitar kita banyak anak sekolah, mungkin usaha les privat bagus, rental komputer lumayan dibutuhkan, pelatihan komputer juga layak. Kalau banyak warung/toko, usaha snack/makanan/kue juga layak. Coba beli buku2 resep makanan/jajan, pelajari dan berlatih sampai menemukan 1 produk spesial yang bakal jadi "HOT" di lingkungan kita. Tukang service TV/Radio juga masih dibutuhkan. Jual voucher HP di kampung, kampus, pasar, pinggir jalan, perempatan, mungkin juga OK. Tuh kan banyak ide :) Coba kaji dulu, kira-kira produk apa yang dibutuhkan sekitar kita? barang/service? Selamat mencoba, semoga bermanfaat. Salam!


Broker Property juga Manusia..! 

Membaca kata broker,apa persepsi yang muncul dipikiran kita? Persepsi kita bisa berarti orang yang suka minta komisi, ada unsur percaloan, atau malah perspektif yang negatif seperti masalah menjandi panjang. Broker sendiri berarti pedagang perantara. Mungkin takala zaman belum seperti sekarang, seorang produsen yang menciptakan suatu produk disebabkan memiliki keterbatasaan waktu dan tenaga untuk menjual dan memasarkan produknya, kemudian menggunakan jasa broker dengan imbalam komisi bagi yang mampu membawa pembeli.

Broker bertindak sebagai pedagang perantara, berfungsi mempertemukan penjual dan pembeli sehingga mempercepat dan membantu kelancaran proses negoisiasi. Hasil akhir adalah memperoleh komisi dari jasa layanan mereka. Broker menjual informasi tentang apa yang dibutuhkan pembeli, dan mencari pemasok-pemasok mana yang menyediakan barang kebutuhan tersebut.

Dunia per-broker-an tidak bisa lepas dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam hal percintaan terkadang muncul juga broker yang kita kenal dengan istilah mak comblang. Tugasnya sebagai katalisator, dalam ilmu kimia, katalisator diperlukan bila ingin melarutkan dua zat yang sulit menyatu tapi dengan adanya katalisator maka zat tersebut akhirnya dapat menyatu.

Mak comblang juga ini berfungsi sama seperti itu. Dialah yang aktif berperan untuk bagaimana dua orang yang sedang jatuh cinta ini agar dapat bersatu. Dan bila jadian etika-nya sih ada komisi, biasanya bentuk traktir makan sebagai rasa syukur.

Dibidang property, seorang broker memiliki peran untuk menegosiasikan penjualan property antara penjual dan pembeli dengan imbalan komisi tertentu. Sebagai broker professional mereka harus bertindak bagi kepentingan penjual dan pembeli dan buka untuk dirinya sendiri, selain itu juga harus bisa menjadi problem solver, mencari solusi bila ada ketidak sesuaian antara penjual dan pembeli dengan pendekatan win-win solution.
Semenjak saya “terdampar” di ERA, agen broker property banyak hal yang mengubah pandangan saya tentang broker. Sepertinya tugasnya mudah, cukup menghubungkan antara pemilik property dan calon buyer, tapi ternyata tidaklah demikian. Dalam dunia ini justru dikenal “pulungan” (bahasa Jawa), atau jodoh-jodohan . Bila sesama marketing associate tidak jadi closing (transaksi), antara pembeli dan penjual tidak terjadi kecocokan dan tidak terjadi transaksi, kata-kata yang sering muncul pun adalah…”yah sudalah mungkin belum jodoh!” Lemas lagi…..!

Kali ini saya menulis bagaimana proses bisnis menjadi pebisnis broker. Tulisan ini masih kurang detail tapi saya mencoba garis besarnya saja. (Catatan: untuk istilah property itu dapat berarti rumah, tanah, bangunan komersial seperti rumah toko, ataupun gudang, bisa juga apartemen).

Usaha bisnis broker property sebenarnya tidak perlu banyak modal. Kecuali kita membeli waralaba atau franchise seperti ERA, Century 21, RayWhite, Coldwell Banker, dan lain sebagainya. Itu bisa kisaran 150 juta sampai 350 juta. Belum lagi kita harus menyiapkan budget untuk mencari ruang usaha sebagai kantor, 1 orang yang bertindak sebagai member broker atau managing director, 2 orang pegawai administrasi, 1 orang driver. Gaji mereka disesuaikan dengan UMR setempat, trus ada biaya overhead, seperti listrik, biaya telepon (line telepon minimal dua line). Kantor tidak perlu membayar marketing, karena mereka sifatnya menerima komisi saja.

Secara sederhana untuk usaha broker property bila TANPA system waralaba bisa dimulai dengan tim kecil saja. Modal utamanya tentu informasi, yakni mencari informasi property yang akan dijual atau mencarikan property bila kita mendapatkan seorang calon pembeli yang serius dan kemudian mengajaknya bertemu untuk deal harga.
Bagi hasil umum yang berlaku ada komisi berkisar 1 sampai 5%. Developer yakni yang membangun property biasanya berbentuk perumahan umumnya memberikan komisi antara 1-2% bagi broker tradisonal (BT) bila kita membawa buyer dan buyer tersebut membeli rumah developer itu.

BT adalah à orang yang menekuni profesi broker tanpa institusi tertentu seperti ERA,
Di ERA sendiri saya jelaskan untuk harga jual s/d 1 milyar komisinya 3%, 1 M s/d 3M komisi 2,5% diatas 3 Milyar komisi 2% sementara untuk komisi sewa (rumah, ruko atau tanah) sama rata dikenaikan 5%. Kalau kita sebagai marketing associate, itu pun ada bagi hasil sendiri dengan kantor ERA. Komisi 3% itu akan dibagi lagi dengan bagi hasil tertentu dengan sekian persen kantor ERA diwilayah jogja misalnya, kemudian royalty yang harus dibayar bagi pemegang waralaba, dan komisi antara marketing yang berhasil men-selling (menjual) dan me-listing rumah serta ada penghasilan dikenakan pajak.

Prospek mencari listing (maksudnya mencari pemilik yang sedang/ingin menjual atau menyewa property dan mempercayakan kita untuk memasarkannya), bisa kita dapatkan melalui kawan, kerabat, iklan baris disurat kabar, atau lagi jalan-jalan dan menemukan tanda didepan rumah pemilik. Semuanya itu bisa kita prospek agar bersedia diajak kerja sama dengan kita. Bila kita mendapatkan pembeli kita tawarkan mau tidak sang pemilik memberi komisi kepada kita, atau bekerja sama untuk deal harga, atau sistemnya jual harga dengan cara pemilik mententukan harga terserah kita mau menjual dengan harga berapa. Selisihnya itu menjadi milik kita.

Kegiatan untuk mencari pembeli bisa dilakukan dengan meng-iklan-kan property sang pemilik tadi, memang akhirnya kita harus mengeluarkan biaya. Dengan beriklan dari situ lah kita merespon calon pembeli yang betul-betul serius mau membeli rumah tersebut.

Nah bila ada respon iklan dari seorang yang bertanya tentang property yang kita iklan kan tadi, calon pembeli itu bisa kita approach dan follow-up agar mau mempercayai kita untuk berkeja sama mencari property sesuai kriteria mereka. Mungkin dengan bertemu langsung, dan berkenalan, sebagai seorang broker yang serius dan profesional tentu kita akan berusaha mencarikan tipe property sesuai dengan kebutuhan pembeli tersebut, dan bersama-sama meninjau lokasi.

Logikanya dengan mengiklankan property dari prospek listing tadi, kita mendapat respon dari yang membaca iklan kemudian bisa menyaringnya menjadi calon buyer, kemudian kita pun memiliki tugas baru lagi yakni mencari property yang diinginkan pembeli dengan cara melihat iklan di surat kabar, jaringan atau kawan sesama broker, atau dengan cara canvassing (kegiatan untuk mendapatkan prospek dengan berjalan-jalan disekitar lokasi tertentu).

Ada keahlian lagi yang diperlukan bagi seorang broker yakni kemampuan sosial atau human skill, interpersonal skill, komunikasi yang jelas dan baik, mampu membangun kepercayaan (trust) terhadap klien. Job broker ini berhubungan dengan orang-orang maka people skill sangat diperlukan, tidak ada salahnya memulai membaca buku tentang relationship dan personality. Selain itu memiliki kemampuan penjualan (selling skill) iyang harus terus menerus kita kembangkan. Kreatifitas kita dalam memasarkan dan menjual unit property suatu hal yang mutlak.

Satu hal lagi yakni sedikit punya pengetahuan dibidang legal dan hukum, yaitu membuat suatu perjanjian kerja sama, agar aman setiap perjanjian kerja sama sebaiknya dilakukan secara tertulis untuk menghindari pemilik yang tidak mau membayar komisi. Kita pun harus familiar dengan surat-surat seperti akta tanah, sertifikat tanah, jangan sampai misalnya kita menemukan masalah menjual tanah yang sedang bersengketa, adanya teman dibidang tersebut membantu kita dalam mencari solusi-solusi. Misalnya pada notaris, pejabat pembuat akta tanah ataupun didepatemen pertanahan.

Pengetahuan tentang arah perkembangan suatu daerah yang lazim disebut perencanaan tata kota harus dimengerti. Daerah mana yang akan berkembang sebagai daerah bisnis, dimana daerah yang prioritas pemukiman, daerah mana yang akan berkembang misalnya saja akan dibangun suatu pusat pendidikan haruslah kita ketahui. Naik turunnya nilai property sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang disebutkan tadi.

Bila tertarik untuk berkecimpung dibidang bisnis broker property ada baiknya bergabung dahulu disalah satu agen property yang sudah maju dalam system untuk belajar lika-liku bisnis ini. Sehingga kita dapat menghindari jebakan-jebakan yang mungkin bisa merugikan diri kita.

Bisnis perantara property harus sabar, terkadang menghadapi calon pembeli, mereka biasanya tanya macam-macam. Protes sana sini kondisi tumah tersebut. Mengoceh tentang property yang dibutuhkan. Itupun sudah capek temanin keliling seharian liat beberapa listing (property) namun akhirnya bila di tanyakan tidak sesuia kriteria, tidak jadi beli, atau tidak minat sama sekali. Ditelpon kembali tidak diangkat-angkat, alias dicuekin.

Kalau kisahnya sudah begitu, terkadagh ingin teriakkan, Broker Juga manusia..!! Punya rasa punya hati.... :P (jadi menyayi lagunya SERIOUS)

Selamat berbisnis broker property.  


Usaha bikin stempel warna kilat! 

Pernah lihat stempel kan? Banyak organisasi pakai stempel, mulai ketua RT, ketua OSIS, kepala sekolah, pak camat, pak bupati, toko roti, toko komputer, toko batik, pt. ANU, pt. INU, CV. ITU, CV. INI, Univ. AKI, Univ. IKU, ITB, IBT, ITS, IST, STIE, STIA, buanyak deh (hehehe). Nah jenis stempel ada yang sederhana (harga 10rb-an di pinggir jalan kaki5,ada juga yang menarik dengan desain rapi dan berwarna-warni).
Kalau pernah ke Gramedia, mungkin sepintas teman-teman pernah lihat spot area usaha yang melayani pembuatan stempel warna kilat tanpa bantalan, bisa ditunggu barang sejam dua jam-an. (Kalau stempel yang harga 10rb-an, biasanya pakai bantalan tinta dan bergagang kayu; desain masih agak kurang halus, soalnya hand made, dan hanya bisa 1 macam warna). Nah kalau yang stempel warna ini, lebih halus (computerized), pakai warna bisa lebih dari 1 macam (misal dalam 1 desain stempel bisa kita pakai 2 warna), gagang plastik, tinta menyatu dengan gagang stempel, bisa di-refill kalau habis. Harga jual stempel ini ke customer beragam, tergantung ukuran stempel dan banyaknya warna. Coba saja lihat2 ke yang ada di Toko Buku Gramedia, mungkin bisa jadi bahan perbandingan, tinggal kita turunkan sedikit price kita, biar menarik customer. Perkiraan sih, sekitar 50 - 150 rb per stempel :) Soal proses pengerjaan stempel ini cepat koq, gak ada 1 jam.
Nah kalau ada yang berminat mau buka usaha tersebut, yang dibutuhkan adalah : skill menggambar, khususnya logo (biasanya sih pakai program CorelDraw meski gak mutlak, pokoknya S/W yang bisa output ke print -Word, Excel,dll; kalau belum bisa coba ambil kursus singkat CorelDraw, 4-5 hari); terus punya 1 set komputer, punya printer laser (printer second gak masalah, harga yang baru pun semakin murah, coba cari HP 5L atau 6L atau 1010); mesin/alat pembuat stempel; kios/garasi rumah yang posisinya marketable/mudah dijangkau konsumen.
Kalau soal promosi, bisa pakai iklan koran lokal, bikin brosur, atau pasang spanduk di depan tempat usaha kita. Melayani antar jemput jadi nilai tambah plus usaha kita. Nah kalau belum punya alat pembuat stempelnya, bisa kontak kami. Harga mesin rakitan pembuat stempel (lengkap, termasuk bahan-bahan, tersedia 9 macam warna) = Rp 4.500.000,- (belum termasuk ongkos kirim keluar kota). POINTER Media 0819 3119 8080.



Jadi hitung-hitung globalnya seperti ini: komputer 1 unit (kondisi 2nd gak masalah, 2 juta an), printer laser (1 juta an), alat stempel, spanduk/plang usaha (katakanlah 5 juta an). Langkah awal, coba pakai garasi rumah dulu atau ruang tamu disekat jadi kantor usaha, juga OK :D ... ya total sekitar 8-10 juta an modalnya.
Kalau sehari dapat 1 order stempel=50 rb; kalau 2 stempel=100rb, sebulan 3 juta! (hmmm .......... amien). Sorry, just an intermezzzo! :) Never give up, dont be afraid to try anything! Salam. 


Ternak ikan lele yuk! :) 

Usaha yang penulis ceritakan berikut boleh kalau mau dijadikan sambilan nambah penghasilan; atau mau dijadikan sebagai sekedar hobbies juga boleh. Kali ini tidak ada hubungan dengan teknologi canggih sedikitpun. Modal yang dibutuhkan juga kecil koq, 300-500 ribu an perak. Tapi syaratnya punya tanah/lahan yang kosong agak cukup luas, yaaa minimal 3 x 6 meter. Ini berdasarkan pengalaman pribadi (tinggal nunggu panen, nih) Ayo, coba ukur tanah samping/belakang rumahmu. :)

Usaha yang akan kita coba geluti adalah beternak ikan lele. Ikan ini cukup banyak penggemarnya di masyarakat (coba saja lihat warung-warung pecel lele Surabaya tuh, ramai terus kan). Nah modal awal, kita coba buat 1 kolam ukuran kecil 2m x 3m, gali tanah sedalam 30an cm, tanah galian urug-kan ke sekitar pinggir calon kolam. Terus beli terpal plastik yang banyak dijual di toko, seharga 50 ribuan (yang lebih mahal juga ada), tapi ini kualitasnya sudah cukup bagus. Pasang terpal plastik ke lubang kolam yang telah digali, kedalaman tanah 30 cm, tinggi permukaan tanah (dengan tanah urug sebelumnya) naik kan jadi 20-30 cm lebih tinggi dari tanah sekitarnya. Jadilah kolam kita yang berbiaya murah. Isilah dengan air jernih, biarkan selama 2-3 malam (jangan langsung ditaburi benih). Beri tanam-tanaman air juga bagus, semisal teratai, ganggang air, kangkung, dsb.
Berikutnya, tinggal beli benih ikan lele, dengan ukuran sebesar ibu jari orang dewasa, harganya sekitar 100-150 rupiah per ekor. Coba isi kolam tadi dengan 300-400 ekor benih ikan lele. Beli pakan ikan (pelet) lembut, sekitar 5000 rupiah per kg. Sebulan mungkin menghabiskan sekitar 3 kg. Sebagian di atas kolam dibuat atap pelindung, juga bagus. Sebagian terkena cahaya langsung matahari. Kalau ada sisa nasi makan malam/siang, masukkan saja ke kolam, biar nambah-nambah zat makanan. Air kondisikan alami seperti di rawa/sungai, perbanyak tanaman air. Kalau di awal-awal menabur benih, sebagian ikan mati, jangan panik, ambil saja, buang. 3-4 hari berikutnya ikan akan bertahan hidup normal koq. Nah, tinggal menunggu sekitar 3 bulan, ikan sudah cukp besar untuk bisa dipanen, dijual dengan harga sekitar 1000 rupiah per ekor. Bikin saja tulisan di depan rumah "JUAL IKAN LELE KONSUMSI, SEGAR, GURIH" (hehehe). .... Bagaimana, asyiik kan?
Kalau tanah cukup luas, berarti bisa bikin 2-3 kolam lagi yang serupa. Pakai terpal plastik juga (hemat biaya pasir dan semen, serta ongkos tukang .... ).
Jangan lupa, perdalam ilmu memelihara ikan dengan menggali ilmu dari buku-buku di toko buku. Kisah di atas berdasarkan pengalaman sendiri .... (doakan panen nya berhasil ya)
Selamat mencoba! (kalau stress, coba ambil pakan ikan, malam-malam menjelang maghrib, taburkan ke atas kolam, lihat betapa asyiknya melihat ikan-ikan berlomba memangsa makanan) ..... :) 


Suplai logistik untuk tukang
 
"You are always a student, never a master. You have to keep moving forward"
-Conrad Hall-

Di suatu pagi, seorang teman berkunjung, biasa lah ngobrol sana sini :) Dari sharing kabar, kegiatan, kondisi kesibukan masing-masing hingga peluang-peluang.

Dari ceritanya, ada satu peluang yang kiranya cukup menarik menjadi alternatif usaha ekonomis. Kalau rekan-rekan punya kenalan, teman dekat, kerabat/famili yang berkecimpung di bidang teknik sipil, pemborong gedung, bangunan, jalan jembatan dll, coba manfaatkan kesempatan ini. Biasanya para pemborong/mandor membawahi para tukang. Para tukang/pekerja lapangan ini tidak sedikit ternyata juga merupakan kerabat sendiri dari si mandor, bisa pula temen/tetangga sekampung di desa, dsb. Oleh karenanya para tukang ini, umumnya nurut, manut, ngikut, loyal sama sang mandor (iya lah, bos nya, hehe). Pengerjaan proyek (gedung bangunan jalan jembatan dsb), seringkali memakan waktu tidak sebentar. Di kota2 besar biasa kita jumpai untuk para tukang dibuatkan rumah bedeng, temporer, sementara utk tinggal selama menyelesaikan proyek yang ditangani.


Nah peluang/kesempatannya adalah menawarkan kepada si mandor, si bos, pemborong untuk menjadi penyuplai logistik kebutuhan sehari-hari para tukang. Misal kebutuhan makan (3 kali dalam sehari), rokok, sabun mandi sabun cuci dll. Mereka para tukang secara terjadwal dikirimi nasi bungkus/nasi kardus untuk pagi, siang, malam. Tiap akhir pekan --misal-- tinggal potong gaji saja, total tagihan belanja para tukang (tercatat rapi administrasinya) dimintakan ke si mandor. Tentu imbal jasa bagi si mandor bisa jadi berupa fasilitas makan gratis khusus si mandor, atau sejenisnya.

Coba bayangkan kalau si mandor membawahi 30 orang tukang, mengerjakan gedung apartemen 20 lantai selama 4 bulan. Jatah makan tukang sehari 3 kali = 20 ribu/orang. Lumayan kan ? :D

 




Bisnis Ternak Bebek 

Anda berminat beternak bebek, atau berusaha di seputar dunia bebek. Silahkan kunjungi blog berikut, mungkin bisa jadi bahan bacaan untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

http://www.bisnisbebek.blogspot.com/

Penulisnya juga memberikan sedikit gambaran hitung-hitungan memulai bisnis ini. Adapun variasi usaha seputar bebek seperti : pembesaran bebek, penggemukan bebek, peternakan bebek, penetasan telur bebek, pembuatan telur asin dari telur bebek.

Penulis blog tersebut juga siap memberikan bantuan layanan konsultasi usaha bebek tersebut. Kontak saja langsung dengan yang bersangkutan, kalau rekan-rekan ada yang berminat sharing atau menimba ilmu dan pengalaman.

Semoga bermanfaat :)


 
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar